News

Upaya Jatim Mewujudkan Desa Mandiri

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menyampaikan upaya Pemprov Jatim untuk mendorong terwujudnya Desa Mandiri yang diikuti dengan penguatan perekonomian desa melalui pendirian Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa).

Hal ini dikatakan saat membuka diklat peningkatan kapasitas SDM bagi kepala desa angkatan III, IV, V Tahun 2023 di Hotel The Singhasari Resort Batu, Selasa (7/11/2023) malam.

“Di Jatim, sudah terbentuk 6.490 BUM Desa yang mana 1.400 BUM Desa merupakan kategori Maju,” ujarnya.

Penguatan perekonomian desa juga dilakukan melalui program Desa Wisata Cerdas Mandiri dan Sejahtera (Dewi Cemara). Dengan mengembangkan 596 Desa Wisata yang diantaranya ada 8 desa wisata peraih penghargaan Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2023.

Terbaru, Gubernur Khofifah menambahkan, Unit usaha BumDesa sangat penting untuk diperhatikan. Tidak sekadar pengelolaan wisata, melainkan pengelolaan air minum dan pengelolaan sampah memiliki dampak yang positif serta unit usaha lainnya yang menjadi potensi efektif desa.

Gubernur Khofifah juga berharap, melalui diklat peningkatan kapasitas SDM bagi kepala desa ini akan terus mengasah kemampuan-kemampuan yang dimiliki para kepala desa. Sebab, lewat forum ini akan ditemukenali energi maupun potensi luar biasa dari setiap desa dan masyarakatnya.

“Pola-pola ini terus mengasah bahwa diri kita memiliki kemampuan-kemampuan yang mungkin sebagian sudah terasah dan mungkin sebagian belum terasah. Maka di forum inilah akan ditemukenali energi luar biasa dan masyarakat yang panjenengan pimpin juga punya kemampuan yang luar biasa,” pungkasnya.

Sebagai informasi, saat ini Jatim menjadi provinsi dengan jumlah Desa Mandiri terbanyak di Indonesia. Berdasarkan Keputusan Menteri Desa PDTT RI No. 174 tahun 2023 tentang status kemajuan dan kemandirian desa tahun 2023, jumlah desa mandiri di Jatim tercatat sebanyak 2.800 desa berstatus mandiri, 3.674 desa maju dan 1.247 desa berstatus berkembang.

Provinsi Jawa Timur menjadi penyumbang desa mandiri terbanyak dibanding provinsi lain. Dari total 11.456 desa mandiri di Indonesia sebanyak 2.800 desa mandiri ada di Jatim atau 24,44 persen. Jumlah desa mandiri ini juga naik signifikan dibanding 2022. Saat itu tercatat ada 1.490 desa mandiri, dan tahun ini bertambah 1.310 desa menjadi 2.800 desa atau naik 88 persen.

Sementara itu, Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai, mengatakan, kepemimpinan Gubernur Khofifah memberikan dampak signifikan. Mulai sektor ekonomi, turunnya angka kemiskinan diikuti turunnya tingkat pengangguran terbuka serta tumbuhnya pelaku UMKM.

Menurutnya, semua itu bisa terwujud berkat kerja keras Gubernur Khofifah bersama seluruh pihak sehingga geliat ekonomi masyarakat pasca pandemi terus tumbuh. Terkhusus bagi masyarakat Kota Batu untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

“Termasuk ekonomi UMKM dan masyarakat yang membutuhkan. Terima kasih dukungannya dan dukungan ibu Gubernur,” katanya.

Di sisi lain, Kepala BPSDM Jatim Ramliyanto mengatakan, Diklat ini dilaksanakan selama 5 hari atau setara 43 jam pelajaran. Materi yang disusun sangat aktual agar mampu menjalankan roda pemerintahan desa.

Ia menyebut, jumlah peserta meningkat setiap tahun. Di tahun 2022 sebanyak 240 peserta dan di tahun 2023 sebanyak 720 peserta. Selanjutnya putaran kedua 13 November 2023 sebanyak 180 peserta. Putaran ketiga pada 20 November sebanyak 180 peserta dan putaran keempat sebanyak 60 peserta pada 4 Desember.

“Diklat ini, menindaklanjuti arahan ibu gubernur terkait urgensi kepala desa di Jatim, maka dilaksanakan Diklat kepala desa. Terbaru, kami juga memperkenalkan manajemen data desa serta pemanfaatan Artificial Inteligen (AI) untuk menunjang kinerja pemerintahan daerah,” katanya.

“Selain pelatihan Diklat, kami juga mengadakan pelatihan para legal bersama Kemenkumham pada 27 November nanti dan diikuti 300 kepala desa di Jatim,” imbuhnya.(fia/rls)

Related Posts

1 of 5