News

Jalan di Runway Gelaran Istana Berbatik, Wagub Emil: Batik Tidak Bisa Direplika oleh AI

Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak turut serta dalam gelaran Istana Berbatik di Istana Merdeka, Jakarta, pada Minggu (1/10).

Emil berjalan di runway mengenakan Tenun Ikat Parengan, asal Lamongan Jawa Timur. Busana ini dirancang oleh Wignyo Rahadi.

Bagi Emil, batik menjadi spesial karena terdapat nilai emosional dan sentuhan manusia. Pasalnya, pola dan nilai ini tidak akan bisa direplikasi oleh Artificial Intelligence (AI).

“Batik ini yang dibuat pakai teknik printing atau pakai tangan, kelihatan bedanya. Kalau kita tahu siapa pengrajinnya, itu jadi koneksi emosional yang tidak bisa dilepaskan. Keberagaman keragaman dari corak dan teknik ini membuatnya sulit dibuat oleh AI. Justru cuma pengrajin yang bisa karena sentuhan manusia sangat penting, dibuat dengan hati,” ujarnya.

Wagub Emil pun meyakini bahwa Batik tak sampai di sini saja. Masih ada banyak ruang untuk berkreasi dalam batik, mulai dari metode hingga desain busana.

Mantan Bupati Trenggalek ini menyebutkan motif batik unik dari wilayah Mataraman itu, seperti cengkeh, buah manggis, dan durian.

“Batik Ini meski tradisional tetapi memberi banyak kesempatan bagi kita untuk berkreasi. Semisal diambil suatu motif kha daerah, atau dikembangkan. Malah bisa juga kita buat motif baru soal apa yang jadi trademark daerah tersebut,” katanya.

“Lalu setelah itu dapat diaplikasikan dalam berbagai model dan gaya busana dengan sentuhan kreatif dan diberi sentuhan khas,” imbuhnya.

Di kesempatan ini, Emil memamerkan busananya mewakili Jatim bersama jajaran para Menteri, lembaga negara, gubernur se-Indonesia, tokoh masyarakat, aktris dan aktor, serta influencer. Bahkan, para duta besar berbagai negara juga turut serta dalam peragaan busana.

Wagub Jatim itu mengungkapkan bahwa Batik sebagai bentuk kriya tekstil memiliki banyak guna dan potensi. Bukan cuma sebagai pakaian, Batik menjadi jembatan untuk mengenalkan kekayaan budaya dan nilai luhur Indonesia ke masyarakat dunia.

“Kita bisa melihat berbagai jajaran di Indonesia seragam mengenalkan budaya daerahnya melalui Batik. Duta-duta besar negara sahabat juga turut serta,” katanya.

“Batik ini suatu kebanggaan bangsa yang diapresiasi oleh dunia. UNESCO telah mengakui keberhargaannya sebagai Warisan Dunia. Ini keistimewaan di tingkat global,” sambungnya.(fia/rls)

Related Posts

1 of 9